Soekarno Mengkhianati Janji Rakyat Aceh

26-12-20 Osim MAN 2 Banda Aceh 0 comment

Ketika Aceh Bukan Indonesia.

Soekarno Mengkhianati Janji Rakyat Aceh.

Soekarno dan daud Beureueh 300x222 - Soekarno Mengkhianati Janji Rakyat Aceh

Teungku Muhammad Daud Beureueh Atau sering disebut Daud Beureueh Adalah tokoh nasional Indonesia yang lahir di Pidie, Aceh, 17 September 1899. Daud Beureueh adalah pejuang kemerdekaan Indonesia dan mantan Gubernur Aceh.

Daud Beureueh merupakan tokoh yang dikenal karena aksi kontroversi yang melakukan pemberontakan kepada pemerintah dengan negara Islam Indonesia (NII). Karena anak-anak dilarang orang tua nya untuk memasuki pendidikan Formal yang didirikan oleh Belanda, Daud Beureueh juga tidak mengenyam pendidikan formal.

Daud Beureueh Tertipu dengan Air Mata Soekarno.

Jauh sebelum NKRI berdiri, Aceh Darussalam telah berdaulat sebagai sebuah kerajaan merdeka dan bahkan menjadi bagian dari kekhalifahan Turki Utsmaniyah. Hal ini sungguh-sungguh disadari Soekarno sehingga dia mengajak dan membujuk Muslim Aceh untuk bergabung dengan rakyat Indonesia guna melawan penjajah Belanda.

Saat berkunjung ke Aceh tahun 1948, Bung Karno dengan sengaja menemui tokoh Aceh, Daud Beureueh. Bung Karno selaku Presiden RI menyapa Daud Beureueh dengan sebutan “Kakanda (kakak)” dan terjadilah dialog yang sampai saat ini tersimpan dengan baik dalam catatan sejarah Aceh:

Presiden Soekarno kepada daud beureueh, “Saya minta bantuan Kakak agar rakyat Aceh turut mengambil bagian dalam perjuangan pasukan yang sekarang sedang berkobar antara Indonesia dan Belanda untuk kemerdekaan yang telah kita proklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.” Daud Beureueh Menjawab, “Saudara Presiden! Kami rakyat Aceh dengan segala senang hati dapat memenuhi permintaan Presiden asal saja perang yang akan kami kobarkan itu berupa perang sabil atau perang fisabilillah, perang untuk menegakkan agama Allah sehingga kalau ada di antara kami yang terbunuh dalam perang itu maka berarti mati syahid.

Presiden Soekarno kalimat kalimat nya, “Kakak! Memang yang saya maksudkan adalah perang yang telah dikobarkan oleh pahlawan-pahlawan Aceh yang terkenal seperti Teungku Cik Di Tiro dan lain-lain, yaitu perang yang tidak kenal mundur, perang yang bersemboyan merdeka atau syahid. ”Daud Beureueh Menjawab,“ Kalau begitu kedua pendapat kita telah bertemu dengan Saudara Presiden. Dengan demikian bolehlah saya mohon kepada Saudara Presiden, bahwa persetujuan perang telah usai belakangan ini, kepada rakyat Aceh yang diberikan kebebasan untuk menjalankan Syariat Islam di dalam daerahnya. ”Presiden Soekarno Menanggapi permintaan dari daud harus khawatir,“ Mengenai hal itu Kakak tak usah khawatir. Sebab 90% rakyat Indonesia beragama Islam.

Dan Daud beureueh. Hal itu, “Maafkan saya Saudara Presiden, Kalau saya udah mengatakan bahwa hal itu tidak menjadi jaminan bagi kami, kami menginginkan suatu kata ketentuan dari saudara Presiden.” Soekarno menjawab, “Kalau demikian baiklah, saya setujui permintaan kakak itu.”

Dan daud beureueh tertunduk dan berkata, “Alhamdulillah, Atas nama rakyat aceh saya terima kasih banyak atas hati hati Saudara Presiden.”

Tema Bung Karno Janji dan Bersumpah, “Waallahi (Demi Allah), Kepada daerah Aceh nanti akan diberi hak untuk menyusun rumah tangga sendiri sesuai dengan syariat Islam. Dan Waallahi, saya akan pergunakan pengaruh saya agar rakyat Aceh benar-benar dapat melaksanakan Syariat Islam di dalam daerahnya. Nah apakah Kakak masih ragu dengan saya .. ??

Daud Beureueh Menjawab, “saya tidak ragu saudara Presiden. Sekali lagi, atas nama rakyat Aceh saya terima kasih atas hati Saudara Presiden.

Soekarno naik pada tahun 1948. Namun Setahun Aceh Bersedia dijadikan satu provinsi sebagai bagian dari NKRI.

Namun pada tahun 1951, belum kering bibir mengucap, Provinsi Aceh dibubarkan pemerintah Pusat dan disatukan dengan Provinsi Sumatera Utara.

Jelas sekali, Ini Menimbulkan sakit hati rakyat Aceh, Aceh yang porak-poranda setelah berperang cukup lama melawan Belanda dan kemudian Jepang, lalu menguras dan menghibahkan seluruh kekayaan demi mempertahankan keberadaan Republik Indonesia tanpa pamrih, Harta dan kekayaannya yang diberikan kepada soekarno sebagai modal utama kemerdekaan Republik Indonesia. Namun, Pemerintah pusat bukannya dibangun dan ditata kembali malah dibiarkan terbengkalai.

Bukan itu saja, hak untuk membebaskan diri sendiri akhirnya dicabut. Rumah-rumah rakyat dan pesantren Dayah-dayah, Meunasah-meunasah tempat mereka memilih, dan lainnya yang hancur karena peperangan melawan penjanjah dibiarkan porak-poranda.

Bung Karno telah menjilat Ludah sendiri dan mengkhianati Janji yang telah diucapkan atas nama Allah, kesalahan ini oleh pun rakyat Aceh asumsi kesalahan yang tidak pernah termaafkan.

Alhamdulillah, dengan Semangat menghormati pahlawan, menjadi pemantik pembuatan film pendek berjudul “ SURAT KALENG 1948 ” Karya sutradara Fauzan Santa. Film tersebut diputar perdana dibioskop Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh, Banda Aceh.

Penulis: Muhammad Munawir ( Frand8K ).



Leave a reply

seven + 10 =